Rasakan Sensasi Berpetualang di Belantara Prevab TNK Sangatta
 Sabtu, 21 Mei 2016 Jam: 15:01:24 WIB
Rasakan Sensasi Berpetualang di Belantara Prevab TNK Sangatta

Rasakan Sensasi Berpetualang di Belantara Prevab TNK Sangatta Belantara Prevab TNK Sangatta yang menggoda kita untuk berpetualang di alam liar Siang itu, mentari mulai beringsut meninggalkan puncak tertingginya, saat kendaraan roda empat yang kami tumpangi mulai menyusuri jalan setapak bertanah merah di kawasan Kampung Jawa Desa Kabo Jaya, Kabupaten Kutai Timur, Sabtu, 14 Mei 2016. Tak banyak pemukiman warga berdiri. Jaraknya pun berjauhan. Setelah sekira satu kilometer lebih menapaki jalan berlumpur pascahujan ini, tibalah kami di depan pondok kecil. Seorang pria paruh baya sedari tadi telah menunggu kedatangan kami dalam pondok berbahan kayu itu. Memastikan kesiapan kami melanjutkan perjalanan, ia pun meraih tas ransel merah ke pundaknya. Baharuddin, Pak Udin—begitu disapa, menuntun kami menuruni bukit kecil yang tak jauh dari pondok berukuran 2 x 2 meter itu. Hingga sampailah kami di tepi sungai Sangatta, pintu masuk menuju Camp Kakap. Ya, lawatan kami kali ini menuju kawasan konservasi Taman Nasional Kutai (TNK) yang kerap disebut Prevab. Tak mudah memang untuk menginjakkan kaki ke lokasi tersebut, lantaran kami masih harus menyeberangi sungai berwarna kecokelatan. Saat perahu biru yang membawa kami tiba di sebuah jembatan berbahan ulin, Seksi Pengelola TNK, Hariyadi pun telah menanti. Dari kejauhan tampak sebuah bangunan yang juga berbahan sama dengan jembatan, alami tanpa cat. Kata Pak Udin, rumah panggung ini salah satu peninggalan Akira Suzuki, Profesor Universitas Kyoto, yang dibangun akhir dekade 1960-an. “Profesor Akira itu orang pertama yang meneliti Orangutan di sini. Lama sekali dia penelitian di sini, ada puluhan tahun. Habis itu, mulai banyak peneliti sama wisatawan dari luar negeri yang datang ke sini juga,” tutur Pak Udin seraya menunjuk empat orang wisatawan mancanegara tengah duduk di selasar rumah singgah tersebut. Sembari melepas penat, kami duduk menikmati sajian singkong rebus dan kopi hangat. Haryadi bersama staf pengelola Prevab lainnya turut bergabung bersama kami. Banyak cerita yang kami dapatkan dari Haryadi, ditambah potret satwa penghuni rimba Prevab hasil jepretan sang fotografer ini meyakinkan kami tidak sia-sia memilih hutan belantara Prevab jadi destinasi kami. “Luas TNK ini 5 ribu hektare. Tapi yang dibuka untuk wisata Prevab hanya 5 kilometer saja. Kalau beruntung, nanti bisa ketemu si Sumbing di dalam sana,” ujar Haryadi. Si Sumbing yang dimaksud perwujudannya bukanlah manusia, melainkan individu orangutan jantan yang usianya sudah menginjak 30 tahun lebih. Sepanjang menyusuri TNK ini, setidaknya ada 20 individu orangutan yang dijumpainya. Tidak hanya si Sumbing, masih ada lima orangutan lainnya yang sudah diberi nama yang terbilang unik. Langit, Labu, Dao, Bayur, dan yang terakhir si Tanjung. Nama sapaan itu melekat sesuai dengan ciri khas masing-masing orangutan. Puluhan tahun mondar-mandir, ternyata membuat salah satu ‘juru kunci’ hutan belantara TNK ini bisa membedakan orangutan yang satu dengan lainnya. Walaupun mereka berada puncak tertinggi pepohonan. Cerita Haryadi pelan-pelan mulai membangun imajinasi kami berjumpa dengan satwa liar yang terancam punah itu. Belum lagi, kicauan burung seolah-olah menggoda kami untuk segera menyusuri hutan Prevab. Aroma hutan semakin tercium

sumber: kliksangatta
Dusun Rindang Benua Diusulkan Jadi Desa Budaya
 Kamis, 14 Juli 2016 16:54
Dusun Rindang Benua Diusulkan Jadi Desa Budaya
Dari sekian banyak obyek wisata yang menarik di Kutai Timur (Kutim), Dusun Rindang Benua, Kecamatan Sangatta Selatan menjadi salah satu yang memiliki pesona tersendiri. Karena alasan tersebut, banyak pihak yang merekomendasi agar Dusun Rindang Benua dijadikan sebagai kawasan desa budaya dan agrowisata andalan. Rencananya prioritas pengembangan desa budaya dan agrowisata ini akan ditindaklanjuti dengan penetapan status desa oleh Pemkab dan DPRD Kutim. “Potensi wisata luar biasa yang dimiliki Kutai Timur (Kutim) seharusnya bisa menjadi andalan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di pedesaan. Sektor pariwisata bisa menjadi sektor penopang pemasukan daerah di bidang nonmigas dan batubara yang menjadi andalan selama ini,”ujar Ismunandar, saat menghadiri acara peresmian kampung dan pameran budaya di Dusun Rindang Benua Km 10 Jalan Poros Bontang-Sangatta, beberapa waktu lalu. Penetapan Dusun Rindang Benua menjadi desa wisata budaya dan agrowisata ini nantinya diharapkan bisa meraup banyak wisatawan. Selain wisata Pantai Teluk Lombok dan Gua Karst serta wisata petualangan (adventure) alam liar di Taman Nasional Kutai (TNK) yang memang sudah ada. Dari pertemuan dengan kepala dusun dan tokoh masyarakat beberapa waktu lalu, sudah disepakati bahwa kawasan tersebut nantinya dijadikan desa wisata budaya dan agrowisata. “Kita akan kembangkan tanaman buah lokal. Saya harapkan empat tahun mendatang kita tidak lagi disuguhi buah-buahan dari luar. Jadi yang ingin memetik buah silakan datang ke Dusun Rindang Benua,” ujarnya. Selain itu, Ismu menyarankan agar masyarakat menanam tanaman alternatif selain padi sebagai sumber karbohidrat. Sehingga tidak tergantung hanya pada beras. Karena masih ada sumber karbohidrat lain seperti jagung, singkong dan talas (keladi). Bupati meminta agar tempat perhelatan seni dan budaya satu ini didesain sebaik mungkin. Agar lebih representatif untuk kegiatan pemerintahan baik skala kabupaten maupun propinsi. ”Kita adakan di sini saja, tidak perlu jauh-jauh lagi. Tetapi infrastrukturnya dibenahi dulu, terutama akses masuknya diperlebar,” harapnya. Sementara itu Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata, Dinas Pariwitasa Pemprov Kaltim, Agung, menjelaskan di era globalisasi dan arus informasi yang kian deras, tentu semakin banyak cara dan strategi untuk mengangkat potensi wisata di suatu desa. Masing-masing desa memiliki kekhasan atau penonjolan karakteristik alam maupun sosiokultural dan aspek lainnya. “Desa memiliki segudang potensi yang bisa diangkat menjadi komoditas dan dipoles dengan manajemen strategi yang tepat untuk menjadi desa wisata,” jelasnya. Agung menjelaskan, dunia wisata secara kekinian banyak mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Apapun bisa dijadikan obyek wisata yang mendatangkan keuntungan ekonomi bagi warga sekitar. Asal jeli melihat dan memanfaatkan peluang, setiap desa memiliki potensi untuk dijadikan komoditas wisata unggulan. “Silakan identifikasi dan petakan berdasarkan potensi unggulan masing-masing. Jika desa itu memiliki keunggulan hasil bumi bisa dijadikan wisata petik apel, petik strawberry, petik tomat, cabai dan sayuran lain,” ujarnya.

 sumber: tribunkaltim
Sangatta Selatan Juara Umum MTQ XII 
 April 25, 2016
 Camat Tri : Jangan Bersedih dan Cepat Berpuas Diri

 Sangatta,DisHubKimInfo. Prestasi yang diukir Kecamatan Sangatta Selatan dalam pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) kabupaten patut diacungi jempol, Bukan tanpa alasan. Selama tiga tahun berturut-turut, daerah yang kini dipimpin oleh Camat Isnaini Trikorawati berhasil membawa pulang juara umum selama kepemimpinannya Bu Camat Tri (begitu sapaan akrab dari awak media), Mengungkpakan rasa syukur tak terhingga dan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi ,terutama kepada para kafilah Sangatta Selatan yang telah berjuang meraih prestasi tertinggi dalam ajang tahunan ini Alhamdulillah,, kami dapat mempertahankan prestasi yang telah kami raih selam dua tahun lalu secara berturut-turut, dan ini yang ke tiga. Kerja keras kami selama ini berbuah hasil. Mudah-mudahan anak-anak kami (kafilah ) tidak cepat berpuas diri, ini hanya awal dari prestasi Yang lebih utama adalah peningkatan prestasi berbanding lurus dengan peningkatan ahlakul karimah dalam diri pribadi masing-masing dan dapat menular ke lingkungan masyarakat sekitar. MTQ ini hanyalah wadah untuk bersilaturahmi dengan kafilah lain dari kecamatan yang dibungkus dengan berbagai perlombaan Untuk anak-anak yang belum mendapat prestasi maksimal, jangan berkecil hati. Asah terus kemampuan dan pupuk harapan karena kegagalan adalah prestasi yang tertunda, yang paling penting adalah jangan pernah berhenti belajar dan belajar terus Anak-anakku yang telah menuai hasil maksimal di sini, persiapkan diri kalian untuk MTQ Provinsi yang akan di helat di Kabupaten Kutai Karta Negara. Jangan lupa disiplin berlatih dan Jaga kondisi

 sumber: kutaitimurkab.go.id